Wednesday, April 3, 2013

STRUKTUR SISTEM OPERASI

 STRUKTUR SISTEM OPERASI

a. Sistem monolitik (monolithic system)
 Sistem operasi sebagai kumpulan prosedur dimana prosedur dapat saling
dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan. Kernel berisi semua
layanan yang disediakan sistem operasi untuk pemakai. Sistem operasi ditulis
sebagai sekumpulan prosedur (a collection of procedures), yang dapat dipanggil
setiap saat oleh pemakai saat dibutuhkan.
 Kelemahan :
*Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit karena tidak dapat dipisahkan
dan dilokalisasi.
* Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan.
Merupakan pemborosan bila setiap komputer harus menjalankan kernel
monolitik sangat besar sementara sebenarnya tidak memerlukan seluruh
layanan yang disediakan kernel.
* Tidak fleksibel.
* Kesalahan pemograman satu bagian dari kernel menyebabkan matinya
seluruh sistem.
 Keunggulan :
* Layanan dapat dilakukan sangat cepat karena terdapat di satu ruang alamat.

Monday, April 1, 2013

Multilevel-Queue


Ide dasar dari algoritma ini berdasarkan pada sistem prioritas proses. Prinsipnya, jika setiap proses dapat dikelompokkan berdasarkan prioritasnya, maka akan didapati queue seperti pada gambar berikut:


Dari gambar tersebut terlihat bahwa akan terjadi pengelompokan proses-proses berdasarkan prioritasnya. Kemudian muncul ide untuk menganggap kelompok-kelompok tersbut sebagai sebuah antrian-antrian kecil yang merupakan bagian dari antrian keseluruhan proses, yang sering disebut dengan algoritma multilevel queue.
Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa seolah-olah algoritma dengan prioritas yang dasar adalah algoritma multilevel queue dimana setiap queue akan berjalan dengan algoritma FCFS yang memiliki banyak kelemahan. Oleh karena itu, dalam prakteknya, algoritma multilevel queue memungkinkan adanya penerapan algoritma internal dalam masing-masing sub-antriannya yang bisa memiliki algoritma internal yang berbeda untuk meningkatkan kinerjanya.
Berawal dari priority scheduling, algoritma ini pun memiliki kelemahan yang sama dengan priority scheduling, yaitu sangat mungkin bahwa suatu proses pada queue dengan prioritas rendah bisa saja tidak mendapat jatah CPU. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu caranya adalah dengan memodifikasi algoritma ini dengan adanya jatah waktu maksimal untuk tiap antrian, sehingga jika suatu antrian memakan terlalu banyak waktu, maka prosesnya akan dihentikan dan digantikan oleh antrian dibawahnya, dan tentu saja batas waktu untuk tiap antrian bisa saja sangat berbeda tergantung pada prioritas masing-masing antrian.

Kelanjutan Materi ini bisa dilihat di: http://sherynooo.blogspot.com/2013/04/multilevel-feedback-queue.html

Sumber:
http://keswara.blogspot.com/2009/01/multilevel-queue-scheduling.html